Red Rose Apple

duduk di kursi bis dekat jendela
berteman terik panas mentari yang membara
pikirku melayang terbang tanpa kata
meraih nalar yang tak bisa ku sapa

ini tentangmu lagi...
sosok semu yang kini jauh dari mata
yang ku paksa penjara diam dalam sukma

ini tentangmu lagi...
raga yang tak lagi kulihat dekat
namun berjiwa tenang begitu pekat

tawanya lagi senyumnya lagi dan candanya lagi
hal itu lagi yang slalu menghantui khayalanku
memporakporandakan kefokusan pikiranku

rasanya aku ingin mengikatnya kencang
disini disamping tubuh rapuhku
agar dia tau akan arti dirinya pada hidupku
ku harap ia sadar betapa aku mengharapkanya
aku terlalu takut untuk kehilangan yang kesekian kalinya
terlalu lemah untuk menerima kegagalan kembali
terlalu pengecut untuk mengambil resiko dari apa yang dipilih

kasih....cintai aku seperti aku mencintaimu
agar tak sianya sgala pikirku untuk memilihmu
kasih.....bertahanlah di ketidaksempurnaanku
agar aku merasa menjadi yang kuat di dalam kelemahanku