Pilih mana : "cinta atau uang?"

By 11:02 PM

Pagi ini suasana terasa sepi,hening tak bergairah. Ada kesedihan mendalam yang dirasakan anita,wanita cantik berusia 24tahun yang akan dijodohkan ibunya kepada laki-laki kaya itu. Anita bekerja sebagai staff marketing di sebuah hotel ternama di Bandung.langkahnya kali ini gontai menuju kantornya,tak ada semangat membara yang biasa anita perlihatkan setiap harinya yang selalu membuat teman-temannya termotivasi.
"Hai darling kenapa? Sakit?"tanya ayu teman seprofesinya yang juga atasannya langsung. Anita hanya menggelengkan kepala dan duduk di kursi kerjanya sambil membuka laptop miliknya.
"Inget ya darling,hari ini kamu ada schdule ketemu pak peter.aku gak mau kamu ketemu pak peter dengan muka kusut kaya gini"seru ayu.
Anita tiba-tiba menangis sesegukan,ia memeluk tubuh ayu dengan segera. Ayu kaget dan ia mengelus punggung anita berharap tangisannya pagi itu reda.ayu perlahan melepaskan pelukan anita.ia menatap anita seksama.tak pernah sekalipun ayu melihat anak buahnya sekaligus sahabatnya itu sesedih ini selama mereka bekerja hampir 3 tahun lamanya ini.
"Kenapa nit?"tanya ayu halus.
Anita mengeluarkan sebuah amplop di tasnya sambil menghapus airmatanya.lalu surat tersebut anita serahkan pada ayu. Ayu semakin keheranan, ia membuka surat tersebut dan membacanya..
Ada emosi dan keheranan yang berkecambuk di hati ayu saat itu.
"Maksudnya apa seh nit? Kenapa kamu resgin mendadak gini? Please nit jelasin aku gak paham kaya gini"ujar ayu dengan suaranya sedikit lantang.
Anita tak kuasa menahan tangisannya.sedih karena akan kehilangan pekerjaannya dan sedih karena akan kehilangan orang tercintanya.
"Bulan depan aku menikah ay.calon suamiku dan ibu menyuruh aku istirahat dirumah untuk menyiapkan segalanya.maafin aku ay udah ngecewain kamu.semuanya serba mendadak"ucap Anita terbata menjelaskannya.
Ayu bahagia mendengar itu semua.ia memeluk anita sebagai ucapan selamat.
"Dasar anak sableng.mo dinikahin ko nangis.tak pikir apa. Ya baguslah nit,aku seneng klo kalian akhirnya menikah.walau aku sedih kedahuluin kamu"ujarnya sambil tersenyum. Anita meneteskan airmata yang teramat perih.sahabatnya mengira bahwa anita akan menikah dengan braga kekasih anita.
"Okay okay gak masalah biar nanti aku yang ketemu pak peter.atau dian deh"ucapnya sambil mulai mencari kontak sales marketing lain.untuk reschdule.
Anita memegang tangan ayu yang tengah fokus mengetik bbm kepada sales lain untuk reschdule.
"Hari ini sepulang kerja aku mau ajak kamu jalan,sekalian aku juga mau ketemu Braga ya ay"ucap anita
Ayu mengacungkan jempol tanda mengiyakan.tapi masih ada yang mengganjal dihati ayu.sebenernya kenapa anita mesti menangis jika ia memang akan menikah. Anita pun mulai merapihkan segala barang pribadi miliknya dimeja kerja yang sudah ia tempat hampir 3tahun itu.airmatanya sesekali menetas setiap kali merapikan barang-barang tersebut.
Malam itu sepulang kerja,Anita dan ayu pergi ke sebuah restaurant di dalam sebuah mall besar di Bandung.disana sudah ada Braga yang menunggunya sejak tadi.
Braga menyambut orang terkasihnya dengan senyuman lebar.
"Cie romantis bener si braga ini mentang-mentang mau nikah."celetuk ayu.
Anita terdiam kaku mendengar celetukan ayu.
"Ayu ayu ada-ada aja"jawab braga tenang sambil memeluk bahu anita menuju tempat duduknya.
Braga dan anita berpacaran sejak kuliah. Sudah sekitar 4tahun mereka berpacaran.ayu sangat hapal kisah kasih antara braga dan anita yang begitu sangat kompak.membuat orang disekitarnya cemburu.
"Sayang mau pesen apa? Ay pesen apa.pilih gih buruan"seru braga.
Ayu membuka-buka buku menu secara fokus. Sedang anita terus terdiam sambil sesekali menatap braga sambil berkaca.
"Kamu sakit sayang?kenapa mata kamu berkaca?"tanya braga heran sambil menyentuh kening anita.
"Ada yang mau aku omongin ga"ucap anita lirih sambil meneteskan airmata.
ayu sontak terdiam melihat anita meneteskan airmata,begitupun braga.
"Okay okay sayang.aku dengerin kamu mau ngomong apa?"tanya braga serius.
"Aku kayanya ganggu deh.pindah meja dulu ya aku nit,ga"seru ayu.
Anita memegang tangan ayu,mencegah agar ayu ttep tinggal.
ayu pun duduk kembali dikursinya.
"Maafin aku ga.aku harus menyudahi hubungan kita sampai disini" ucap anita lembut sambil airmatanya terus merurai. Ayu yang kebingungan mencoba mendengarkan obrolan ini secara fokus tanpa menyela.
"Sayang sayang please jelasin kenapa? Salah aku apa.kenapa tiba-tiba kamu mau kita putus?"tanya braga tak terima sambil terus menggenggam tangan anita kencang.
"Bulan depan aku menikah ga.dan ibu mau aku menikah dengan lelaki pilihannya.bukan dengan kamu"ucap anita.
Braga melepaskan genggamannya.ia mengusap wajahnya berkali-kali tanda betapa kecewanya ia. Ayu memgang tangan anita.mencoba menguatkannya.ayu merasakan kesedihan yang sahabatnya hari ini rasakan.
"Apa gak bisa nit kamu menolak perjodohan ini.ini sudah zaman modern, udah gak musim orangtua ikut campur soal anaknya"ngotot braga.
"Gak mungkin ga.ga mungkin! Semalam aku udah dilamar sama laki-laki itu.kasian ibu kalau sampai aku mengebatalin pernikahan ini.ibu bisa sakit mikirin ini ga.ibu udah sepuh"ucap anita mencoba menjelaskannya.
Braga mengambil jaketnya dan pergi meninggalkan anita dan ayu. Anita mengejarnya.ia memegang tangan braga sambil bersimpuh di bawah kaki braga.
"Please ga.maafin aku.aku mohon.aku gak mau ngejalanin semuanya tanpa kata maaf dari kamu sebelumnya.izinkan aku menikah dengan laki-laki itu demi ibu aku ga"seru anita lirih.
braga tak tega melihat wanita yang sangat dicintainya sampai bersimpuh kepadanya. Braga mengangkat anita agar berdiri.
ia memeluk anita dengan erat.matanya berkaca.braga terus mengelus rambut kekasihnya itu untuk terakhir kali dengan penuh cinta dan kasih. Braga menatap anita dan tersenyum.ia menghapus airmata yang jatuh dipipi anita.tangannya memegang tangan anita dengan lembut.
"Sayang....aku ikhlas demi masa depan kamu.jaga diri baik-baik ya sayang.biarkan selamanya aku tinggal dihati kamu" ucap braga  dengan senyuman kecil mencoba menutupi kesedihannya. Anita menangis di dada braga.ia memeluk kencang tubuh kekasihnya itu.seakan tak mau lagi terlepas peluknya itu. Ayu menangis melihat keadaan ini,kisah yang amat tragis kenapa mesti sahabatnya yang merasakan.
Braga melepaskan pelukan anita.ia memakaikan jaket yang ia pegang ditangannya ketubuh anita.
"Jangan pulang larut malam ya,aku gak bisa mengawasi kamu lagi.jaga diri baik-baik,jaga kesehatan kamu.besok kalau kamu menikah,dandan yang cantik dan senyum lebar ya.anggap aja kalau saat itu aku datang sebagai mempelai lelakinya.dan satu hal,tolong dengan sangat nit jangan pernah mengirimi aku undangan pernikahan kamu ya.aku gak mau liat itu. Selalu aku mencintaimu nit. Aku pulang duluan ya"ucap braga mencium kening anita lalu pergi begitu saja. Ayu menghampiri anita dan mencoba menenangkan anita.anita pun duduk lesu di kursinya.airmatanya tak henti menangis.
"Maafin aku ya nit.dikantor tadi aku malah ketawa-ketawa.aku gak tau kalau kamu menikah bukan dengan braga.sabar ya darling"ucap ayu.

sejak saat itu Braga bertekad tidak akan pernah mengganggu anita sedikitpun.ia menghapus semua no telpon,bbm dan line milik anita di handphonenya. Braga adalah laki-laki tegar.pantang baginya meratapi kesedihan.braga memang sangat terpukul dan merasa kehilangan dengan sosok kekasih yang sudah sejak lama menemaninya itu. Tapi braga mencoba melupakan anita dengan cara fokus ditempat kerjanya dan menekuni hobby baru.yaitu mendaki gunung. Braga dan anita hobby sekali memotret namun biasanya ia memotret pemandangan dilaut dan iseng memotret wajah anita.tapi kali ini suasanany ia buat berbeda dengan menggunakan motor off road dan memotret binatang dan suasana alam.ada ketenangam yang ia rasakan setiap kali ia mendengar kicau burung di antara daun rimbun di sekelilingnya.
sedang anita yang tak menginginkan pernikahannya mencoba berkali-kali terus menghubungi braga untuk bertemu dan berkali-kali mengiriminya masaage d FB untuk sekedar say goodbye.sayangnya braga sudah mengganti no tlp nya dan tak menjawab pesan anita di FB.braga hanya membukanya tanpa membalasnya.
1bulan kemudian pernikahan anita berlangsung secara meriah,hari ini anita lewati pernikahannya dengan sahabat-sahabat terdekatnya dan keluarganya.anita berharap braga datang namun tak terlihat batang hidungnya di pelupuk mata anita. Ayu memeluk sahabatnya.memberikan semangat positive.agar anita bisa menjalaninya dengan sebaik mungkin.
Hari-harinya sebagai Nyonya Akbar dirasa anita sungguh berat,meskipun segala fasilitasnya sudah di cukupi suaminya tersebut. Termasuk rumah besar dan mewah,mobil mewah,pembantu dan uang serta kartu kredit yang boleh digunakannya kapanpun dan berapapun.namun anita tak menikmatinya. Baginya hidup apa adanya dengan bragalah adalah kebahagiaannya.
Anita masih sering menangis di halaman belakang rumahnya sambil melamun atau sesekali menyirami bunga-bunga yang tumbuh mekar dengan cantiknya.
2tahun telah anita lewat rumah tangganya dengan akbar,namun anita belum juga dikaruniai keturunan. Akbar tak menuntut hal itu,baginya jika memang sudah waktunya semuanya akan indah. Akbar sosok laki-laki baik hanya saja ia kurang memperhatikan istrinya dengan detail. Kesibukannya dikantor sebagai seorang IT,sungguh menyita waktunya.
itulah sebabnya anita dirumah memiliki banyak waktu luang untuk bersedih dan memikirkan Braga. Aktivitasnya hanya menonton tv,mengotak atik sosial media,pergi ke rumah ibunya dan selebihnya hanya ia habiskan di halaman belakang rumahnya untuk melamun. Interaksinya dengan pembantupun dirasa kurang.anita terkenal sebagai majikan yang pendiam dan murung dimata pembantunya.

sampai suatu hari anita membuka salah satu sosial media miliknya dan ia tersenyum melihat nama Braga Parais muncul di timelinenya. Braga mengupload fhoto burung kecil yang tengah hinggap didahan rendah.dibawahnya ia menulis "if a bird like a love,its will be flying and come in again."
"Aku pasti kembali buat kamu ga.suatu hari pasti aku kembali buat kamu"seru anita sambil asyik menatap postingan braga.
Setiap hari anita tak pernah melewatkan untuk melihat wall FB milik braga. Beberapa hari kemudian braga mengupload fhoto close up seorang wanita yang tengah tersenyum. Dengan caption "beautifull smile". Ia ingat,kebiasaan braga yang memotret dirinya dulu secara diam-diam.anita kecewa dan tak terima jika seandainya braga memiliki kekasih. Anita menelpon ayu.anita mengajak ayu menemui braga dikantor braga siang ini.ayu menolak dengan alasan ayu sibuk.
anita kecewa namun ia mencoba memahami kesibukan sahabatnya itu sebagai seorang Director of sales di sebuah Hotel besar.pasti akan sangat berat.
namun dihari-hari lain anita mencoba kembali mengajak ayu.namun ayu terus menolaknya dengan beribu alasan,sebenarnya ayu ingin membantu sahabatnya itu namun ia pikir rasanya akan sia-sia jika ia harus menemui braga.braga orang yang keras.ayu tau braga tidak mungkin mau mendengar keluh kesah anita soal rumah tangganya.apalagi hubungan mereka sudah berakhir beberapa tahun lalu.
namun suatu hari Anita memberanikan diri menemui ayu dikantornya diakhir jam kerja ayu.mau tak mau ayu pun mengiyakan ajakan anita untuk menemui braga. Sore itu anita dan ayu memesan makan di hotel tempat braga bekerja,sayang braga tak jua muncul. Anita memanggil seorang pelayan.
"Mas, braga masih kerja disini?"tanyanya to the point.
"Ohhh pak braga.ada bu.cuma beliau lagi metting tahunan sama manager lain bu"jawab pelayan tersebut.
"Kalau sudah selsai tolong bilang ada ayu ingin bertemu ya mas"ujar anita.
"Ihhhh ko aku seh nit.....!"seru ayu keberatan.
Anita tersenyum pada ayu yang cemberut.
mereka pun asyik berbincang bercerita segala tentang mereka masing-masing.dan bercerita tentang kebahagiaan ayu yang akan menikah dengan seorang teman kuliahnya dulu yang sebenerny dulu itu tidak terlalu kenal.anita merasa iri dengan kebahagiaan sahabatnya itu.ia berharap dirinya sebahagia itu saat menikah dlu tentunya dengan braga.
"Bos ditanyain cewek cantik tuh di balcony"seru ian,pelayan tadi.
"Siapa?"tanya braga penasaran sambil melihat-lihat kearah balcony.
"Ayu namanya bos"jawab ian.
"Udah pesen makan do'i?"tanyanya santai. Sekalipun braga seorang manager namun dia selalu bersikap santai dan menganggap semua bawahannya adalah temannya namun saat bekerja dia akan bersikap profesional.
"Udahlah pak."tungkas ian.
"Okay deh.saya naro berkas ini dlu,berat."ucap braga sambil nyengir.
"Siap bos!"seru ian senyum. Ian pun menghampiri anita dan ayu.
"Bu ayu,pak braga sudah selesai metting.sebentar lagi beliau kemari"ucapnya.
"Okay makasih ya mas"jawab anita sambil tersenyum.
"Oya mas.saya pernah liat pak braga difhoto sama pacarnya di hotel.emang pacarnya kerja disini juga?"tanya anita. Ayu melotot kearah anita.tak seharusnya anita sekepo itu.
"Ohhh lisa. Namanya lisa bu.dia kemarin cuma magang.sekarang sudah selesai"jawabnya jelas.
"Kan mereka baru aja lamaran bu sebulan lalu.kita semua diundang bu. Pak braga tuh baik bu,tiap kali ada acara apapun kita selalu dilibatkan"lanjutnya.
anita kaget mendengar penjelasan ian tadi.matanya berkaca.
"Kan aku bilang apa nit,udahlah braga dan kamu udah punya kehidupan masing-masing"seru ayu.
melihat mata anita berkaca,pelayan (ian) tadi merasa bersalah.ia pun mundur untuk pamit dan kembali ke section incharge dia. Anita menghapus airmatanya dengan tisu perlahan. Ia melihat braga dari balik dinding kaca berjalan menuju kearahnya dengan jasnya yang rapih dan dasi yang menjuntai didepannya.tampak gagahnya braga dengan penampilan tersebut.anita slalu merasa bangga atas segala prestasi dan apapun yg dimiliki braga. Belum sampai dimeja tersebut langkah braga terhenti,ia menatap anita yang berdiri dengan senyuman menyambutnya.seketika braga membalikan tubuhnya dan bergegas menuju ruangannya kembali. Anita mengejarnya dan memegang tangan braga.
"Please ga,jangan pergi.aku kesini gak akan ganggu kamu.aku kesini cuma pengen ketemu kamu.melihat kamu,mendengar suara kamu gak lebih.aku kangen banget kamu"ucap anita berkaca.
"Stop anita.jangan seperti ini.ini tempat aku bekerja. Kamu sudah menghancurkan harapan aku,tolong jangan hancurkan karir aku.aku gak mau semua anak buah aku melihat aku heran seperti ini.jangan permalukan aku.aku dan kamu sudah bukan siapa-siapa.aku akan menikah jadi jangan pernah temui aku"ucapnya tegas sambil melepaskan pegangan anita dan pergi. Anita tertegun melihat langkah demi langkah kepergian braga. Ayu segera meminta bill dan membayar bill tersebut.ayu pun segera membawa tas anita dan menghampirinya. "Yuk nit kita pulang"seru ayu. anita memeluk ayu.
"Udahlah jangan nangis disini.malu nit"ucap ayu.
"Makasih ya mas mba"ucap ayu sambil pergi pada 3 orang pelayan direstaurant tersebut yang tengah menatap anita yang menangis.
"Aku heran sama kamu nit.ko bisa-bisanya seorang nita yang smart melakukan hal sebodoh ini.dimana keprofesionalan kamu.kamu tau betapa malunya braga kamu perlakukan seperti tadi di depan bawahannya.seharusnya kamu gak kaya gini nit.aku tau kamu masih mencintai braga,tapi kamu udh gak pantes ngejar-ngejar dia.dimana pertanggung jawaban kamu sama suami kamu.dengan seperti ini kamu sudah merusak 3 nama baik.nama baik kamu,suami kamu dan braga.okay!"ujar ayu emosi.
"Maafin aku yu.aku gak bisa bertahan terus kaya gini.aku gak mau kalau seandainya braga harus nikah sama oranglain"ucap anita sambil menangis.
"Apa kamu pernah berpikir betapa sakit hatinya braga dulu waktu kamu pergi ninggalin dia.hari ini braga sudah mulai belajar menyembuhkan sakit hatinya karena kamu.jadi janganlah kamu membuat hati orang sakit lagi nit.biarin braga bahagia dengan wanita pilihannya."seru ayu.
"Kamu gak pernah bisa merasakan apa yang aku rasakan yu.hati aku jauh lebih sakit karena hidup seperti boneka.yang harus menuruti segala nya yang diluar keinginan aku."ucap anita emosi merasa tak dimengerti.
"Sekarang mau kamu apa? Mau braga jomblo seumur hidup gitu?"tungkas ayu.
anita menangis sesegukan.
Tiba-tiba sebuah mobil parkir disamping mobil milik anita. Dan seorang lelaki keluar sambil mengunci mobilnya tersebut.
"Nita....kenapa kamu? Sedang apa kamu dihotel ini?"tanya akbar suami anita curiga.
"Mas akbar.....!"seru anita sambil menghapus airmatanya dan merapikan riasannya.
"Aku.... aku....."jawab anita terbata dan bingung mau jawab apa.
"Tadi saya yang ajak nita kesini.kita selesai makan"jawab ayu menyambar.
"Terus kenapa kamu nangis?"tanya akbar
"Mas sendiri mau apa kesini?"tanya nita balik dengan nada suara lebih tinggi.
"Aku? Ada metting dengan seluruh engginering bandung. Jawab aku anita kenapa kamu menangis?"tanya akbar geram. Anita diam.
"Kita pulang!"serunya.
"saya bisa anter nita pulang ko mas.gak apa-apa biar mas akbar tetep bisa metting"ujar ayu.
"Saya cancel metting saya saja yu.sepertinya saya harus pulang dengan nita"ucap akbar kesal. "Ayu kamu bawa mobil?"tanyanya.
"Oh gak mas.gak apa-apa aku bsa pake taxi di lobby".jawab ayu gemetar.
"Kamu bisa pake mobil nita,biar nanti saya suruh orang ambil mobilnya dirumah kamu"ujar akbar.
"Gak usah makasih.kalau gitu saya duluan ya.nit duluan"ucap ayu dengan perasaan khawatirnya sambil pergi menuju lobby.
anita dan akbar bertengkar dimobil,pertengkaranya tak juga reda sampai dirumah.akbar sudah menduga bahwa anita menemui mantan pacarnya. Akbar akan menemui braga dikantornya besok. Namun anita melarangnya. Anita berjanji pada suaminya tidak akan pernah menemui braga lagi.
setelah kejadian itu hubungan anita dan suaminya mulai renggang.terjadi  perpecahan yang semakin hari semakin buruk.beberapa kali pembantu melihat akbar menampar anita.dan bertengkar hebat. Sebenarnya akbar sangat mencintai istrinya itu,segala keinginannya pasti dituruti akbar.namun akbar selalu tak mengerti kenapa istrinya tak bisa menerima dirinya dengan ikhlas tanpa harus tercampur hati dengan  braga. Membuat akbar sampai emosi tak terkendali.
disuatu sore,akbar tengah asyik meminum teh dan menonton berita di TV.anita menghampiri akbar.dan duduk disamping akbar.
"Mas ada yang mau aku omongin sama kamu."ucap anita
"Kenapa nit? Ayo bicara sayang"ujar akbar lembut.
"Rasanya aku gak berhak merasakan segala fasilitas yang kamu miliki ini mas,sedangkan hatiku tertambat pada laki-laki lain.aku merasa munafik menjadi istri kamu.aku sudah berusaha sekuat aku untuk mencintai kamu dan melupakan braga.tapi maaf aku gak pernah bisa. Aku minta kamu ceraikan aku mas.rasanya jika sendiri akan lebih baik.aku bisa bekerja kembali,menghidupi ibu dengan keringat aku.dan kamu bisa mencari istri yang memang mencintai kamu.maafin aku mas.kamu boleh tampar aku atau apapun tapi aku mohon kabulkan keinginan aku ini."ucap anita menangis sambil tertunduk lesu. Akbar pun terkaget-kaget mendengar pernyataan anita istrinya itu.
"Anita maafkan mas karena mas sudah kasar sama kamu.mas melakukan itu karena mas gak mau kehilangan kamu.mas sayang kamu nit"ujar akbar sambil memegang tangan anita.akbar memeluk anita erat.
"Tolong cabut ucapan kamu itu sayang,mas janji mas gak akan pernah menampar kamu lagi.mas hilaf"ujar akbar.
Anita melepaskan pelukan akbar.
"Maaf mas tapi keputusan aku sudah bulat.kalau mas gak mau urus perceraian ini.biar aku sendiri yang urus"ucap anita.
Anita mengeluarkan semua kartu kredit dan kunci mobil miliknya yang diberikan akbar.
"Terimakasih mas sudah mengizinkan aku memakai segala fasilitas mewah ini.namun aku rasa ada orang lain yang berhak menggunakannya"ujar anita.
anita bergegas ke kamar.ia membawa tas berisi baju yang memang sudah ia siapkan dari tadi. Akbar mengejar anita namun anita melepaskan pegangan akbar.
"Okay okay.sekarang kamu mau kemana?aku antar"ucap akbar.
"Terimakasih mas,aku bisa sendiri"jawab anita.
Anitapun pulang kerumah ibunya.sepanjang perjalanan ia menangis.ia menyesal kenapa tak menuruti braga untuk menolak perjodohan ini.
sampai didepan rumah,anita mengetuk pintu rumahnya.
Saat ibunya yang sudah tua dan rambutnya penuh uban itu membuka pintu,dan adiknya tengah makan didepan tv,anita menangis dan segera masuk kekamarnya. Adiknya kaget melihat kakaknya menangis.dan ibunya menangis melihat keadaan anak perempuan satu-satunya itu.ia merasa sangat bersalah dengan apa yang sudah diputuskan ibunya tempo hari.
"Nit....kenapa kamu nak? Maafin ibu nit"ucap ibunya sambil mengetuk pintu kamar anita.
namun anita tak membukanya.
berhari-hari anita mengurung diri.ia tak mau makan. Berkali-kali juga akbar datang menjemputnya. Namun anita tak sekalipun menemui akbar.Sampai akhirnya akbar menyerah dan menceraikan anita. Akbar menuruti apa keinginan anita.
anita pun mulai mencari pekerjaan baik lewat online atau tanya-tanya temannya.
sampai akhirnya ayu menyuruh anita melamar ketempat kerja suaminya ayu.sebagai marketing di perusahaan property.
tak lama anita pun bekerja disana.dan ia memulai hidupnya dari nol kembali sebagai seorang karyawan bukan seorang nyonya. Tentunya dengan status yang berbeda "janda".
Selang beberapa bulan setelah anita dan akbar bercerai, anita dikirimi fhoto braga dan lisa yang tengah tersenyum sambil memegang buku nikah.
"Ada salam dari orang yang barusan ucapin ijab kobul tuh".
Anita kaget mendengar hal itu,ia amat terpukul dengan kejadian ini. Hatinya tak terima dengan pernikahaan braga namun apa boleh buat,braga sudah menikah tak mungkin kembali dengannya.
anita stress berat,sampai-sampai ia mesti dibawa kerumah sakit karena kondisi badannya ngedrop.tak mau mengecewakan sahabatnya lagi.anita berusaha sehat dan kembali bekerja.
Anita berusaha melupakan braga,akbar dan masa-masa pahitnya.ia mencoba menikmati dan memanfaatkan masa-masa sendirinya dengan menghabiskan waktu bersama ibu dan adiknya itu.mereka dirumah hanya bertiga.karena ayah anita sudah lama meninggal sejak anita duduk dibangku SMP.

"Terkadang kebahagiaan itu bukan tentang sebuah nilai rupiah. Namun jauh lebih dalam dari itu ada perasaan yang takkan pernah terbayar oleh apapun.dan sesungguhnya rasa syukutlah yang membuat segalanya indah dan membahagiakan dengan apa adanya kita bukan dengan segala yang di ada-ada".
Bandung,november 2015

-blog post ini dibuat dalam rangka mengikuti kompetisi menulis cerpen "pilih mana : "cinta atau uang?" #keputusancerdas yang diselenggarakan oleh www.cekaja.com dan www.nulisbuku.com

You Might Also Like

0 comments

Silahkan berkomentar apa saja asalkan sopan. Terima Kasih.