Red Rose Apple

kebahagiaan itu terkadang terasa tak sempurna
selalu terselip airmata di tengah tawa dan canda yang menggema
sendiri terasa hidup begitu sepi tanpa suatu yang berarti
namun berada diantara para pencintapun layaknya ditengah taman yang berduri
hanya bisa diam menatap keindahan bunga itu satu persatu tanpa bisa menyentuh apalagi melangkah mengambilnya
durinya terlalu tajam jika sampai harus menyentuh kulit pada tubuh kita

aku disini hanya ingin bahagia sambil terus bertasbih menghitung hari yang terus maju untuk menunggumu
menunggu dengan sebuah kesetiaan cinta yg kau titipkan padaku dulu
sedangkan dia datang pada saat yang tak tepat,saat aku merasa kehilanganmu,saat aku lelah sendiri menunggumu
dia bak malaikat berwarna putih yang lembut seperti salju
tawanya,sikapnya penuh rasa kasih yang membutakan mataku
aku sempat terbuai manis bibirnya,cintaku sempat akan buyar oleh rayunya
tapi keteguhanku akanmu telah kembali membuatku pulang pada hatimu.tempatku rehat kala lelah dalam lemah

adalagi tentang sosoknya sahabatmu
dia berpacu bak di arena balapan liar
menginjak gas tak karuan,menerobos masuk tanpa peduli area sekitar
dia kuat akan pendiriannya menikam cintamu dan cintaku
dia sahabatmu tapi musuh untuk hatimu
dia sahabat kita,mencinta pada rasa yang tak pernah ada

entahlah ada apa antara aku,kamu,dia dan dia
yang kutau cinta tlah membutakan mata pada dunia nyata
saling berlomba,saling beradu dibalik tawa
saling menyikut ditengah rangkulan hangat persahabatan.
dan menikam diantara canda dan gurauan akrab pada pertemanan

aku hanya mencintaimu,sudah pasti lebih memilihmu
namun terkadang kamu dingin seperti air disungai yang diam-diam menghanyutkan sgalanya
sikapmu terlalu masa bodoh,membuat cinta terasa hampa
cintamu terlalu datar,membuat rindu menjadi seperti  avatar
aku tak tau harus seperti apa menyikapimu
namun yang kupinta bersikap layaknya kamu benar-benar mencintaikulah
sebelum kamu benar-benar kehilangan apa yang kamu miliki hari ini yaitu cintaku